Lompat ke isi

Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ngukir dan melukis. Setelah Mambri mendapatkan ilmu yang dianggap cocok untuk dirinya, Mambri segera meninggalkan kerajaan, ia sampai dipermukaan air laut serta berenang sekuat tenaga agar segera sampai didaratan. Sampai didarat Mambri bingung serta perasaan takut mulai timbul karena Mambri tidak menemukan kawan-kawannya serta pulau yang didiami bukan pulau lain yang belum pernah diinjak. Sore menjelang tiba, tidak ada pula tanda-tanda pulau yang ditempati dihuni manusia. Mambri membayangkan keheningan malam yang hampir berlalu. Dalam hati Mambri meyakinkan bahwa Suandei pasti akan mencarinya, hatinya gelisah kemudian memohon ampun dan bantuan dewata agar menolong hidupnya. Suandei selesai berdoa dari arah kejauhan datang dua buah perahu. Suandei memanggil keras-keras, setelah dekat orang-orang yang dalam perahu tersebut berteriak: Mambri, Mambri. Kedua belah pihak merasa sangat gembira karema masing-masing telah mendapatkan yang mereka cari. Dua buah perahu tersebut adalah perahu Mambri yang dipakai kawan-kawannya mencari ikan dipulau Matasi. Sedangkan yang mengemudikan adalah kawan-kawan sekampung yang memang sengaja mencari hilangnya Mambri. Orang-orang kampung tersebut mengatakan bahwa telah mencari Mambri 7 hari lamanya. Pulau dimana Mambri ditemukan bernama pulau Nyoing, serta pantai dimana Mambri ditemukan bernam a pantai Nu Irang atau pantai Jarung Rempi. Mambri segera dibawa ketempat kawan-kawannya dimana orang tuanyapun sedang menunggu kembalinya Mambri. Maka bersuka citalah malam itu sampai pagi. Mambri menceritakan pengalamannya selama pergi, semua merasa heran dan bangga atas keberanian Mambri. Mambri memutuskan agar segera meninggalkan pulau Matasi dan Nu Irang sebab khawatir jangan sampai Suandei mengejarnya. Esok harinya Mambri beserta orang tuanya dan semua kawan-kawannya pulang ke pulau Roon. Sampai di pulau Roon mulailah Mambri mengajar menyanyi dan mengukir kepada penduduk kampung Wamasirai. Lagu-lagu yang diajarkan oleh Mambri adalah lagu yang biasa dinyanyikan oleh putri raja laut.

Lagu-lagu inilah yang setiap malam didengar oleh Mambri beserta kawan-kawannya sewaktu berada dipulau Mansi. Ternyata yang menyanyikan bukan manusia biasa, melainkan putri raja laut yang benama Suandei. Dengan lagu-lagu dari putri raja kaut inilah sampai saat sekarang orang-orang tua didaerah Pulau Roon,

31