Lompat ke isi

Halaman:Brosur Lagu Kebangsaan - Indonesia Raya.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

19

beberapa kalangan pergerakan pemuda larangan berapat ini kemudian berlaku. (Ketika Jepang mulai menyerang Teluk Mutiara dengan mendadak, Desember 1941, dan Gubemur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer memaklumkan perang pada Jepang, larangan memperdengarkan lagu Indonesia Raya itu oleh radio Tokyo dimanfaatkan untuk propaganda Jepang, yaitu radio Tokyo pada tiap siarannya dalam bahasa Indonesia selalu memutar lagu tersebut).

* * * * *

MUHAMMAD YAMIN dalam brosurnya “Sumpah Indonesia Raya” memberi 3 sifat dari tiga bait lagu Indonesia Raya sebagai berikut: (Bait pertama ia katakan bahwa) Soneta pertama menyinarkan cahaya yang berisi pujaan dan pujian kepada kebangunan Tanah Air Indonesia. Susudah memuja dan memuji itu maka datanglah menderu dengan merdunya seloka kedua yang brisi doa pangestu memintakan, supaya Indonesia mengalami anugerah yang memberkati segala yang hidup dan yang tidak bernyawa. Maka dalam seloka ketiga terdengarlah sumpah bakti Pemuda dalam kongres tahun 1928 itu, yang berjanji teguh kepada dasar kesatuan Tanah Air, Bangsa dan Kebudayaan menuju kearah kemerdekaan Indonesia Raya (hlm. 22, 23).

Walaupun bahasa lndonesia yang baru saja "didewasakan" dari bahasa Melayu oleh Sumpah Pemuda, belum berkembang seperti bahasa yang kita kenal sekarang, tapi waktu itu sudah cukup untuk mengungkapkan makna yang terkandung dan dipahami oleh yang menangkapnya. Dalam komunikasi soal inilah yang penting. Maka meresapnya inti lagu Indonesia Raya pun meluas dan mendalam. Kemajuan ini dipercepat lagi oleh salah satu keputusan Kongres PNI (Partai Nasional Indonesia), 1929, dengan mengakui Indo-