— 313 —
sepatoenja orang itoe di batoe.
„Di manatah akoe ada sekarang ini?" kata Dantes di hati sendiri.
Sedang begitoe, itoe satoe pemikoel ijang tadi djalan berlaloe, berkata pada orang ijang bawah lantera :
„Terangilah akoe di sini, he, kerbo! akoe tida bisa dapetken apa ijang akoe tjari, kerna gelap."
Kemoedian Dantes denger orang itoe berkata poela : „Ha !(teks tidak terbaca)"
(teks tidak terbaca) lagi Dantes danger boenjinja barang berat ijang ditaro di dekat kakinja di atas bale, dan di itoe waktoe djoega, ija merasa betisnja diïkat.
„Soedah kaoe ikatken ?" tanja pemikoel ijang satoe pada temannja.
„Soedah!" sahoet si teman.
Kemoedian bale itoe digotong kombali. Sesoedah berdjalan bebrapa poeloeh langkah, orang itoe berenti poela; satoe pintoe diboekaken, dan itoe bale teroes digotong lagi.
Sesoedah digotong djaoeh djoega, Dantes denger boenjinja ombak-ombak laoet ijang memoekoel pada batoe karang, di mana itoe benteng d'If ada terdiri.
„Bakal hoedjan besar sekali !" kata pemikoel ijang satoe.
„Ja," sahoet temannja: „ini Pendita boleh djadi kabasahan."
Kemoedian pemikoel-pemikoel itoe lantas tertawa keras.
„Ha! di sini boleh! brentilah !" kata poela itoe pemikoel ijang tadi.
„Madjoe doeloe !" sahoet temannja: „di sebelah sana lebih baik. Apa kaoe tida ingat itoe, ijang paling belakang Soedah menjangkoet di batoe karang, hingga Gouverneur