— 287 —
toewa dan memeriksa soerat-soerat dari ija poenja familie ijang telah penoeh dengen deboe. Pada soewatoe hari saja bertanja padanja, apa perloenja maka ija setiap hari memeriksa kitab-kitab dan soerat-soerat itoe, sebab akoe lihat ija bertambah sedih roepanja, kaloe ija soedah mendjalanken pekerdjaannja itoe. „Pada sesoewatoe hari dengen, bersenjoem ija memandang padakoe dan ija memboeka satoe kitab Hikajat kota Rome. Dalem bagi kadoewa dari hikajatnja Paus Alexander VI, maka akoe ada membatja bebrapa kalimat ijang seoemoer hidoepkoe tida bisa akoe loepa. Demikian boenjinja kalimat-kalimat itoe:
„Peperangan besar di Romague telah habis. Cesar Borgia ijang menjoedahken perampasan negri negri, ada kakoerangan oewang aken membli segenap Italie. Paus djoega perloe mamake oewang aken memerangi Lodewijk XII ijang maskipoen telah dapet kakalahan bebrapa kali, masih terpandang sebagi moesoeh ijang tegoeh. Dari sebab itoe haroeslah ditjarinja akal aken mendapetken oewang itoe.
„Maka Paus itoe laloe menentoeken aken mengangkat doewa Cardinaal.
Dengen mengangkat doewa orang ijang ternama di Rome, apalagi sebab marika itoe ada orang-orang hartawan, maka broentoenglah ijang didapeti oleh Paus dari kaangkatan itoe. Pertama ija aken terima harga pembelian djabatan Cardinaal itoe dan kadoewa ija bisa mendjoewal poela djabatan-djabatan ijang sekarang dilakoeken oleh orang-orang ijang terangkat djadi Cardinaal itoe.
„Ada lagi sematjam kaoentoengan ijang terdapet kerna kaangkatan itoe. Paus dan Cesar Borgia sigra djoega soe-