— 269 —
matkennja?"
„Pada toean Noirtier, djalan Coq Heron di Parijs."
„Apa kaoe tida bisa mengira ijang itoe fiscaal ada keperloeannja aken membinasa soerat itoe?"
„Boleh djadi, sebab sampe doea tiga kali dia berminta padakoe aken djangan membri taoe pada siapa djoega hal soerat itoe, malah akoe moesti bersoempah aken djangan menjeboet nama ijang tertoelis pada alamat soerat itoe, katanja: soepaja akoe djangan dapet kesoesahan."
„Noirtie nama orang itoe, boekan?"
„Aku kenal nama Noirtier pada astana bekas radja Etrurie, Noirtier ijang doeloe namanja Girondin. Siapa namanja itoe fiscaal ijang memeriksa padamoe?"
„De Villefort!"
Padri Faria setelah mendengar nama itoe, tertawalah tergelak-gelak.
„Kenapa kaoe tertawa?" bertanja Dantes.
„Apakah kaoe belon mengarti?"
„Belon!"
„Perkara itoe bagikoe sekarang ada lebih terang dari pada sinar matahari ijang masoek dari djendela itoe. Kasihan bagimoe, he anak moeda! mendjadi itoe fiscaal ada kasihan padamoe?"
„Betoel begitoe adanja."
„Itoe fiscaal soedah membakar soerat itoe, boekan?"
„Betoel."
„Dia soedah soeroeh soempah padamoe ijang jang kaoe tida akan menjeboet nama Noirtier?"
„Bener.”
„Itoe Noirtier, djika kaoe tida taoe, he anak ijang koerang