— 115 —
Dengerlah," kata poela Villefort: „sesoedah kami berboewat demikian, kaoe poen tentoe bisa pertjaja, bahoewa kami hendak menoeloeng padamoe, boekan?"
„Oh, Toewan!" sahoet Edmond: „bertitah sadja, dan saja nanti lakoeken sekalian titahmoe."
„Boekan," kata Villefort: „boekanlah perintah ijang kami hendak briken padamoe, hanja adjaran."
- „Katakenlah sadja, dan saja nanti toeroet itoe seperti melakoeken perintah."
„Kami nanti tahan kaoe di dalem Kantoor Justitie sampe pada waktoe sore; brangkali djoega lain orang nanti dateng periksa perkaramoe. Kaoe boleh bilang semoewa perkara ijang kaoe soedah bilang padakoe, tapi djangan sekali kaoe seboet itoe soerat ijang kami soedah bakar."
- „Baik, Toewan!"
Di itoe waktoe adalah kelihatan seperti Villefort ijang meminta dikasihani, dan Edmond Dantes senangken hatinja itoe.
„Kaoe tentoe merasa," kata poela Villefort: „ijang dari sebab sekarang ini, soerat itoe soedah dilinjapken, melinken kita berdoewa sadja ijang taoe hal itoe, dan tida ada seorang nanti bisa oendjoek boektinja; maka djika ada orang tanjaken, kaloe-kaloe kaoe ada membawa soerat dari poelo Elba, biarlah kaoe moengkir sadja; moengkir dengen tetap, dan kaoe nanti slamat."
- „Saja nanti moengkir, Toewan! djanganlah kaoe koewatir aken hal itoe."
„Soekoer!" kata poela Villefort, sambil memegang pada kelenengan. Tapi sebelon ija gojangken itoe, ija menanja pada Edmond: