— 778 —
terlaloe mahal harganja. Tjobalah lihat itoe koeda ijang tarik karetakoe, Toewan de Bray! Saja rasa kaoe ini mengenal baik pada koeda".
Sedang de Bray mengamperi pada djendela boeat liat itoe koeda, Danglars dekati istrinja dan berkata dengan berbisik:
„Orang soedah minta beli itoe sepasang koeda dengan harga tinggi sekali. Saja tida taoe saorang gila ijang mana, lagi berlakoe aken habisken kakajaännja; saja taoe sadja, ijang saja ada dapat kaoentoengan dari koeda itoe 16000 frank; djangan kaoe oering-oeringan saja nanti kasih kaoe 4000 dan kasih Eugenie 2000 frank."
Si njonja menjahoet sadja dengan toedjoeken sorot mata mendelik pada soeaminja.
„He!" kata Lucien de Bray ijang melihat dari djendela ka djalan raja.
„Apa ada ?" kata njonja Danglars.
„Tida sala doegaän saja," kata poela Lucien: „koedakoe ijang daoek!" kata njonja itoe dengan soeara orang ijang kaget. Kemoedian ija berlari ka djendela.
„Ja, benar sekali!" kata njonja itoe di depan djendela.
Danglars tinggal berdiam sadja.
„Apa soenggoeh?" kata Monte-Christo sambil melaga heran.
„Inilah satoe perkara ijang ampir tida boleh dipertjaja adanja," kata Danglars sendiri-diri dengan soewara ijang tida terdengar terang.
Njonja Danglars bisikken bebrapa perkataän di koepingnja toewan de Bray, ijang lantas mengamperi pada Monte-Christo.
„Njonja Baron soeroeh saja tanja padamoe aken harga brapa soewaminja soedah djoewal itoe sapasang koeda padamoe?" tanja de Bray pada itoe Graaf.