— 245 —
„Akoe? Dari sebab akoe dalem taoen 1807 soedah bermimpi barang apa ijang di djalanken oleh Napoleon dalem taoen 1815; sebab akoe berhendak, Machiavelli satoe keradjaän ketjil di Italie, mendjadi satoe negri ijang besar dan koeat; ijang telah diperentah oleh radja-radja ijang peneken dan pemeres, sebab akoe kira ijang akoe bisa mendapeti seorang Tadja ijang patoet, tetapi achir-achirnja gagal kahendakankoe dan soeda menjilakaken padakoe. Maksoed itoe ialah maksoed Alexander VI dan Clemens VII, tetapi maksoed itoe selamanja tersia-sia, sebab marika itoe poénja pertjobaännja senantiasa tida berhasil dan Napoleon sendiri tida bisa menjampeken maksoed itoe. Memang soedah moesti begitoe, sebab Italie ada satoe negri ijang terkoetoek."
Setelah berkata begitoe, orang toea itoe menoendoekken kepalanja.
Dantes tida bisa mengarti begimana ada orang maoe membahajaken dirinja goena perkara-perkara ijang begitoe besar; boleh djadi ija kenal pada Napoleon, tapi Alexander VI dan Clemens VII sama sekali ija tida kenal.
„Apa kaoe ijang orang katakan itoe Padri sakit?" bertanja Dantes.
„Boekan sakit, tapi orang kataken ijang akoe gila," sahoet orang toea itoe.
„Sebenarnja orang kata begitoe," kata Dantes sambil bersenjoem.
„Ja, ja, akoe itoelah dijang disangkanja gila; akoe ijang telah lama mendjadiken kagemarannja penggawe-penggawe boei disini dan di kira ijang akoe boleh djadi tertawaän anak-anak, kaloe dalem tempat kesangsaraän ini ada anak anak."