Lompat ke isi

Halaman:Balerina Antologi Cerpen Remaja Sumatra Barat.pdf/80

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

perokok. Yang kutahu adalah ia seorang pemalu dan patuh, kakak yang penyayang, jarang menggerutu, atau minta dibelikan macam-macam. Kalau saja dulu aku sempat memergokinya, ini takkan terjadi. Ia boleh minta sepatu sepak bola atau video game terbaru apa saja, bisa kuusahakan, asalkan bukan rokok. Jantungnya cukup bermasalah sewaktu ia masih kecil, kini aku tak akan membiarkan ia mengeroposi paru-parunya.

Namun, Chico tak mau mengerti. Belakangan ini ia sering pergi bersama teman-temannya, pulang larut malam, dan aku selalu membaui tembakau bercampur dengan wangi tubuhnya yang manis. “Kau masih merokok!”

“Mama sudah membatalkan perayaan ulang tahunku, memberikan kadoku pada Sandrina, aku tak keberatan! Aku kan tidak merokok di kamar dan membuat kordin Mama berbau asap!”

Aku terkejut. Ia menjawab dan mengira aku lebih mementingkan sehelai kordin. Kularang ia keluar malam bersama teman-temannya, yang kupikir dapat berpengaruh buruk. Semenjak itu, Chico berhenti berbicara padaku dan ayahnya.

Tiga minggu yang lalu ia pun kabur dari rumah.

Pagi itu seperti biasa ia berjalan ke sekolah bersama ketiga adiknya. Namun, ketika hari menua dan putri-putriku sudah kembali, Chico tak kunjung muncul, setelah mempermainkan emosi kami semua, akhirnya pukul sembilan malam ia memberi kabar lewat telepon meski hanya mau bicara dengan adiknya, Sandrina. Kabar itu adalah ia kini tinggal di rumah seorang karibnya. Ia tetap bersekolah, tetapi ini takkan kembali ke rumah sebelum aku berjanji menghentikan omelanku dan membiarkan dia keluar malam.

Suamiku gusar dalam diamnya, bagiku terserah. Kukira dalam dua tiga hari Chico akan pulang jika kehabisan uang saku, rindu pada masakanku, atau adik laki-lakinya yang masih bayi. Aku menyisakan pai lemon, minum teh, membersihkan ranjang dan sepreinya, membuat churros' kegemarannya, kalau-kalau ia pulang malam ini. Namun, setiap Chico menelepon, ia cuma mengatakan kepada Sandrina dirinya baik-baik saja.

68