Halaman:Balerina Antologi Cerpen Remaja Sumatra Barat.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Mirna, Tampangnya lusuh, rambutnya kusut, pakaiannya agak acak-acakkan. Sepertinya, ia baru bangun tidur. Wajahnya yang sayu tidak sedikit pun menyiratkan, kalau ia telah menangung cobaan yang pedih.


“Sudah pulang si Amin, Bu?” ia kembali bertanya.


“Belum, tadi ia pergi kantor lurah bersama Ayah,” Ibuku menjawab sendu. Mendengar itu, Mirna hanya manggut-Manggut tanda ia mengerti


“Si Amin, siapa itu, Bu?” tanyaku pelan.


“Anaknya,” jawab Ibu singkat. Astaga, sekarang aku terpana, ternganga, tak sanggup berkata.

49