Halaman ini tervalidasi
Maafkan aku, Mia. Aku tak sempat minta maaf sebelum kau pergi. Sekali lagi, maafkan aku.
Seiring dengan semua itu, hawa kamarku berganti. Angin berembus melalui jendela kamarku. Angin! Tiba-tiba aku ingin bicara pada angin, yang mungkin mengerti perasaanku saat ini.
Angin, sampaikan maafku kepada orang yang sangat aku sayangi. Sampaikan juga salam perpisahanku kepadanya. Katakan juga bahwa aku takkan pernah melupakannya. Kulampiaskan semua kepedihanku pada bantal yang tak pernah tahu tentang diriku. Aku menangis, ya menangis lagi untuk hari ini, dan mungkin untuk hari esok.
"Mia, adakah yang sepertimu?"
40