Halaman:Balerina Antologi Cerpen Remaja Sumatra Barat.pdf/136

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Nggak tau tuh, mungkin aja sibuk dengan kekasih barunya.”

Entah mengapa anak itu sekarang nilai-nilainya selalu turun sejak bergaul dengan Albert. Dan sekarang, aku harus berurusan dengan polisi karena secara nggak sengaja masuk ke tempat yang dilarang untuk dilalui. Dan, tentu saja orang tuaku akan marah kalau sampai tahu kejadian ini. Pasti nanti aku akan dipindahkan ke sekolah khusus untuk perempuan. Kalau sudah begitu, aku tidak bisa lagi mengerjakan kegiatan yang aku suka. Tetapi, aku juga merasa aneh karena tempat yang kulalui itu kan jalan menuju rumahku. Tempat itu memang jarang sekali dilewati orang. Aku lewat di situ agar cepat sampai di rumah kalau ada urusan yang mendadak. Tetapi, sama sekali tidak ada yang melarangku untuk menempuh jalan pintas itu. Tapi, sekarang malah dilarang,” keluh Joy.

Ayah dan ibuku selalu melarangku melewati jalan itu. Katanya, dulu banyak orang yang hilang melewati jalan itu. Eh, sekarang malah aku mendapat masalah karena melewati jalan terlarang itu. Memang, sih, tempatnya agak seram dan misterius. Di sana banyak sekalitumbuh pohon-pohon pinus yang besar serta tanaman lainnya yang tidak teratur sehingga menggambarkan kalau tempat itu angker.

“Dan kau, Stephen, bagaimana urusanmu dengan ayah tirimu itu,” Joy balik bertanya.

“Ya, seperti biasanya. Aku sering dihardik dan dipukulinya kalau ibu sedang tidak ada. Dia selalu melarangku pergi ke sana dan kemari. Itu yang membuatku semakin tertekan tinggal di situ. Kalau bukan karena ibu, aku takkan mau tinggal bersama ayah tiriku yang kejam itu. Sementara itu, Ketrin datang menghampiri mereka berdua,

“Hei, teman-teman,” sapa Ketrin.

“Ketrin, kamu, kok jadi kayak gitu, sih. Sekarang kami berdua khawatir dengan keadaanmu. Bukannya apa-apa, kamu kan tahu, dutu kita benci banget sama tuh anak yang bernama Albert. Tapi, kok sekarang kamujadi pacar dia, sih? Apa yang menjadikan kamu begitu, Ketrin?” tanya Joy.

“Iya, Ketrin, kamu kok jadi kayak gitu sekarang? Kalau kamu ada masalah, cerita dong sama kita. Selama ini kita