Halaman:Balerina Antologi Cerpen Remaja Sumatra Barat.pdf/100

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

menjawab seolah tidak ada yang terjadi pada dirinya. Ia malah tersenyum lemah, menatapku penuh arti, "Sudahlah Upik, Amak cuma sedikit capek. Kau lihat tadi, kan? Dagangan kita laku banyak. Amak senang sekali rasanya." Aku tak tahu lagi bagaimana cara menanyakannya, apabila setiap kali aku bertanya, dia selalu mengalihkan pembicaraan ke arah lain. Aku baru bisa menulis setelah kulihat Amak tertidur pulas di antara dua adikku, Minah dan Dullah. Sayangnya, mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Sudah tiga tahun lebih kami hidup tanpa Abak2.Abak,orang yang sangat aku sanjung sepanjang hidupku, telah mendahului kami berpulang menghadap Sang Khalik.

Saat itu aku sangat putus asa. Aku merasa bagaikan terbang tanpa sayap, berjalan tanpa kaki. Bermata, tapi tak melihat. Aku terus merenungi kepergiannya itu dan mulai berhenti saat Amak mulai meyakinkan aku bahwa kami akan bisa melewatinya bersama, jika kami tetap berusaha dan saling menyayangi. Abak juga pernah mengatakannya padaku. Banyak sekali pesan yang Abak sampaikan kepada kami sebagai pedoman hidup kami di masa yang akan datang.

Kami memang miskin, tapi kami pernah ke Suzuya3 bersama-sama, layaknya keluarga kaya. Walaupun kami tidak membeli apa-apa di sana, kami cukup senang. Abak selalu mendukungku untuk menjadikan apa yang kuinginkan. Tidak seperti orang tua yang lain, yang memaksakan kehendaknya pada anaknya, Abak malahan mendukung cita-citaku yang ingin menjadi dosen walaupun tampaknya Abak merasa cita-citaku tidak sama seperti apa yang beliau inginkan dariku. Coba katakan kepadaku bagaimana kau bisa melupakannya? Amak tidak pernah berhenti membujukkku menghilangkan kesedihan itu. Perlahan aku mulai membuka mata. Namun, apa yang kulihat sekarang sama sekali tidak sama dengan dengan apa yang dijanjikan Amak kepadaku. Aku tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Aku harus bangkit berjuang dan harus melakukan apa yang pernah Amak lakukan padaku sebelumnya. Aku akan meyakinkannya untuk menceritakan apa yang terjadi pada dirinya sekarang ini.

88