menggunakan teknik statistik, seperti penelitian kuantitatif. Karena itu, ciri penelitian ini memiliki (1) latar alamiah, dengan peneliti sebagai instrumen kunci; (2) bersifat deskriptif; (3) perhatian proses lebih daripada produk; (4) analisis data secara induktif; dan (5) penekanan makna (meaning) sebagai hal yang sangat esensial.
Untuk memperoleh makna, peneliti menggunakan ancangan fenomenologis dengan berusaha memahami makna kejadian dan interaksi dengan seseorang pada situasi tertentu (Bogdan dan Biklen, 1982: 36). Selanjutnya, untuk memahami terhadap apa dan bagaimana makna tersebut disusun informan, peneliti melakukannya dengan cara masuk ke dalam konseptual subjek penelitian.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Banjar, khususnya di Pasar Terapung Lok Baintan.
3. Penentuan Informan
Penentuan informan atau subjek penelitian dalam penelitian ini dilakukan secara purposif, artinya dilakukan penelitian atau penunjukan terlebih dahulu terhadap siapa dan berapa jumlah informan yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2002: 62), dalam memperoleh data dan teknik penentuan informan untuk tujuan tertentu, maka informan yang dipilih adalah orang-orang yang mengerti, ahli, dan terkait langsung dengan permasalahan penelitian.
Pemilihan informan atau subjek yang terpilih dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, yaitu informan yang terlibat dan mampu menjelaskan informasi tentang aktivitas perekonomian di Sungai Tabuk, khususnya di daerah Lok Baintan, Kabupaten Banjar, seperti
- para pedagang yang menjajakan barangnya dari atas perahu;
- kalangan yang terlibat dalam pasar (penjual dan pembeli);
- kalangan pemilik barang dan yang membutuhkan.