loeloeskan. Ongkos lainnja bisa sedikit dan bisa banjak jalah oempamanja boeat mengadakan sedekah atau chandoeri. Tetapi tentang ini hal lebih baik sederhana sadja, seandainja nasi-koening, boeboer-mérah atau boeboer poetih dengan mengoendang tetangga2 jang dekat, lima atau enam orang soedah tjoekoep. Sekarang tentang hari. Ini hari Senen, pasarannja djatoh Kliwon ; tidak baik. Bésok Selasa, djatoeh Legi, djoega tidak baik. Sesoedah itoe Rebo Paing, tidak membawa keberoentoengan. Lantas Kemis Pon. Nah, itoe jang baik, sebab Kemis adalah 8, Pon adalah 7. Tentang hitoengannja : Sri, Loenggoe, Doenia, Lara, Pati”.
Amir mendengarkan keterangan Pa' Iti dengan melongo, heran menjaksikan ketjakapan orang toea ini. Ia berpamitan pergi sebentar, dan berlari-lari menoedjoe keroemah bibi Ikah jang kebetoelan ada di roemah berserta kekasihnja.
„Ti, saja baroe sadja poelang dari roemah Pa' Iti. Menoeroet ia poenja keterangan hari jang baik boeat kawin adalah hari Kemis Pon dimoeka ini. Pa' Iti kata Kemis itoe 8, Pon 7, djadi 15. Tentang hitoengannja : Sri, Loenggoe Doenia, Lara, Pati”.
Tati mendengarkan dengan agak maloe dan girang. Waktoe diramalkan peroentoengannja bersama-sama Amir ia menghitoeng dengan djarinja. Berdoeanja terkedjoet waktoe penghabisan djarinja djatoeh pada „Pati".
„Kenapa djatoehnja pada „Pati ?”, tanja Amir kepada Tati, sebaliknja Tatipoen heran bertanja kepada Amir dengan sangat terkedjoet.
38