Lompat ke isi

Halaman:Asmara Moerni.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dr. Pardi sebenarnja berkeperloean lain. Ia mentjari tahoe dimana tempat tinggal Tati.

Pada satoe waktoe ketika ia djalan pelahan-pelahan. di soeatoe kampoeng ia mendengar soeara ketjapi, lagoenja sama dengan jang ia sering dengar di waktoe mengoendjoengi orang toeanja di Tjigading. Ia menjoeroeh kepada sopirnja soepaja memberhentikan kendara'annja, kemoedian toeroen dari auto dan berdjalan kaki, menoedjoe kearah soeara soeling jang merdoe itoe. Masih agak djaoeh ia melihat dari mana asalnja itoe soeara jang mengandoeng peringatan baginja. Dibawah poehoen jang tedoeh dekat tempat pondokan, ia melihat seorang pemoeda dengan menjanjikan lagoe jang merdoe seraja tangannja tjepat dan pandai memainkan ketjapi. Tidak salah lagi, jang memoekoel ketjapi itoe boekan lain dari pemoeda Amir. Ini dapat ia boektikan dengan isinja njanjian jang didengar, njanjian memoedja désa Tjigading di waktoe pagi :

Sok emoet noedjoe di kampoeng,
Isoek-isoek ti Tjigading,
Ngaplak sawah lan tegalan,
Moedji rachmatna Pangeran,
Adil henteu pilih kasih.

Nadjan ditindihan goenoeng,
Moal weleh neda ngiring,
Bakti raga sareng soekma,
Hajang dikadarkeun diri
Salamina sasarengan,
Sanadjan doegi ka pati.''

33