Halaman:Asmara Moerni.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sini, sebab baroe ada tetamoe ...... dokter Pardi boekan ?”

„Och Amir, djanganlah kau kata begitoe. Saja haroes membantoe ema', tetapi tentoelah saja keloear djikalau mendengar kau poenja soeling. Meskipoen hanja sebentar”.

„Hm, hanja sebentar !”

Baroe doea anak moeda ini sedang asjik bertjakap-tjakap, terdengarlah soeara ma' Atjih memanggil-manggil anaknja: „Tati, Tati !”

„O, saja dipanggil. Sampai ketemoe lagi Amir”, kata Tati sembari berdjalan tjepat-tjepat. Amir ditinggalkan dengan seorang diri poela, sama dengan waktoe ia sedang memetik ramboetan diganggoe oléh kedatangannja Dr. Pardi di hari kemarennja.

Dokter Pardi sebeloem moelai mendjalankan pekerdja'an ditempatnja jang baroe, ia mendapat verlof toedjoeh hari lamanja. Ini ketika ia pergoenakan boeat tinggal di roemah orang tocanja. Begitoelah ia bermaksoed sesoedah menghadap di departement D. V. G.

Di Tjigading ia mengaso benar-benar, ganggoean panggilan karena ada orang sakit ta' ada. Begitoelah ia goenakan temponja boeat sedikit membatja, bertjakap-tjakap dengan iboe dan ajahnja dan bersenda goerau dengan adiknja.

Tati sangat menarik perhatiannja, perhatian mana nampak berbatas dengan perasa'an tjinta. Perbeda'an kedoedoekan jang sangat djaoeh antara dokter moeda poetera toean-roemah dan gadis anak boedjang keloewarga, memaksakan ini pemoeda terpeladjar tinggi menahan perasa'annja dan semboenjikan apa jang terkan-

14