Halaman:Apakah Batjaan Tjabul.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

41

Dalam urutan jang bersambung-sarnbung kita melihat perang dunia ke II, jang disamping menimbulkan kegontjangan ekonomis, djuga melahirkan revolusi Indonesia jang pada gilirannja menimbulkan masalah2 jang kita tak kenal sebelurnnja dan jang kita harus hadapi dengan pengetahuan dan pengalaman jang sangat terbatas. Kesukaran2 kita lebih besar, lebih beraneka warna dan lebih berbahaja lagi sesudah musuh bersama resmi meninggalkan bumi Indonesia. Benteng jang dengan tenaga bersama kita pertahankan terhadap musuh luar, kemudian kita rusakkan dari dalam. Gerombolan2 jang mempunjai ideologi jang sesat dan jang tidak mempunjai ideologi, dibantu oleh musuh dari luar, mengganas terus dan mengakibatkan menqalirnja bertambah banjak haves'not kekota-kota, jang relatif lebih aman daripada desa2. Dapatlah kiranja difahamkan, bahwa orang2 ini menganggap dirinja bukan hanja korban dari keganasan gerombolan2, melainkan djuga korban dari kelemahan Pemerintah jang tidak sanggup memberikan perlindungan dan nafkah pada mereka. Dendam itu makin hebat, djika mereka mempersaksikan sendiri kemewahan dan korupsi jang meradjalela dikota-kota.

Disamping dan djuga sebagai akibat kesukaran2 ekonomis, pergolakan tahun2 belakangan ini langsung mempengaruhi pendidikan pemuda-pemudi. Pertama ialah karena sedjak djaman Djepang pendidikan rochaniah sangat sedikit mendapat perhatian. Proses ini bersambung terus dengan petjahnja revolusi dan menampakkan rojan-rojannja (naweeën) sampai hari ini. Baik pendidikan murid2, maupun pendidikan guru2 sangat terganggu dan hubungan antara murid dan guru tidak lagi sebagai sewadjarnja. Pemuda-pemudi pergi kefront untuk mempertahankan kemerdekaan tanah air. Guru2 pindah kedjawatan-djawatan jang menjimpang dari djurusannja semula, mendjadi kolonel, politikus atau direktur N.V., karena djabatan guru tidak meridapat penghargaan jang sepantasnja lagi atau karena godaan kedudukan jang lebih mentereng.

Setelah proses ini berlangsung beberapa lama dengan sendirinja timbullah bermatjam-matjam vacuum. Vacuum ini, kebe-