Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/37

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sekali, tapi sepertinya aku bisa membaca kejujuran dari sorot mata coklatnya. Bahkan saking kesalnya, Alfa ingin orang-orang itu berganti peran dengannya. Karena Alfa ingin mereka merasakan perasaanya.

“Aku tahu rasanya! Seolah aku ingin melempari mereka dengan gelas cola kemarin!” Aku buka suara saat Alfa menarik napas panjang.

“Begitulah rasanya Rian, jadi aku bukan bad boy seperti yang selalu Kau katakan. Aku juga bukan superstar yang selalu mereka katakan. Aku hanya orang biasa seperti yang lainnya, jadi apa gunanya sombong? Bukan begitu Kak?” Giliran Alfa yang mencomot kue yang ada di atas meja.

“Ya, aku menyukai prinsipmu!” Aku hanya bisa mengucapkan kata itu, karena sepertinya aku bertambah kagum dan kharismanya menelanku bulat-bulat saat ini.

Alfa tersenyum padaku, lalu kemudian dia terlihat sedang berpikir serius sebentar. Dan saat aku sedang kembali mencuit kue, Alfa menyenandungkan sebuah lagu “What Makes a Man milik Westlife.”

Aku terkejut dengan tindakannya itu, tapi lebih terkejut lagi saat bad boy itu berkata “Tell me what makes a man, wanna give you all his heart, coz I think I'm fallin' love with you.” Alfa mengulangi syair lagunya dan mengatakan hal yang membuat pipiku memerah tanpa ampun, dan aku tidak sedang bermimpi. Jantungku berdegup lebih kencang dan tak terkontrol. Aku tak tahu harus menjawab apa lagi. Dan aku tak pernah menyangka hal ini bisa terjadi.

“But why me bad boy? Kenapa Alfa?” Aku berkata lirih lebih pada diriku sendiri.

“Entahlah, akupun tak tahu kenapa aku menyukaimu!” Alfa menjawab pertanyaanku santai. Tetap saja aku terkejut, dan aku memang tak bisa berkata apa-apa lagi.

25