Halaman:Antologi Cerita Rakyat Sumatra Barat Kisah Tiga Saudara.pdf/48

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

berburu. Akan tetapi penyesalannya tidak bisa mengubah segalanya. Ketika dia mulai berbalik dan menoleh kakinya mulai terasa berat, dia tidak bisa bergerak. Seakan-akan tanah sudah menjerat kakinya. Petir masih saja bersahut-sahutan. Hujan mulai turun dengan deras. Tak berapa lama kaki Bujang mulai mengeras begitupula anjingnya si Tomo.

Bujang membatu dengan keadaan menoleh/melenguang begitupula anjingnya si Tomo. Begitulah kekuasaan Allah Swt. Jika membantah perkataan ibu dan membuat hati ibu sedih, maka Allah akan melaknat kita dan Allah sangat membenci manusia yang durhaka pada ibunya.

Sampai sekarang masyarakat Kenagarian Salimpek mempercayai keberadaan batu lenguang atau batu Si Bujang Lenguang itu. Akan tetapi jalan menuju ke sana sulit dan pepohonan yang lebat menjadikan sebagian masyarakat tidak mempercayai adanya batu Si Bujang Lenguang.

***

39