Halaman:Antologi Cerita Rakyat Sumatra Barat Kisah Tiga Saudara.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Setelah ember-ember yang mereka bawa terisi penuh mereka dengan semangat kembali kerumah Nenek Rapiah. Setelah selesai mereka pamit pada Nenek.

“Nek, bak mandi Nenek sudah kami isi, kami pamit dulu mau balik ke sekolah. Takutnya nanti kami terlambat” kata Noya.

“Tunggu sebentar, Nenek ada sesuatu untuk kalian, kemarin buah Jambu, Paraweh Nenek panen dan nenek ingat sama kalian, nah ini silahkan diambil“ sambil menyodorkan beberapa buah jambu paraweh padakami.

“Tidak usah Nek,kami bantu Nenek Ikhlas kok” kata Ale

“Nenek tahu kalau kalian itu Ikhlas , Nenek memberi ini karena nenek sayang pada kalian”

“Oke deh Nek” kata Nadifa sambil mengambil satu buah Jambu paraweh, kemudian melanjutkan kata-katanya.

“teman-teman silahkan diambil, biar nenek juga senang' secara bergantian Noya, Arka, Ale, dan Abdul mengambil Jambu Paraweh yang diberikan oleh Nenek.kemudijan mereka pamitan kepada Nenek untuk segera balik ke kelas karena waktu istirahat hampir habis.

“Kalian belajar yang rajin ya dan tetaplah menjadi anak- anak yang baik ya, Nenek doakan kalian sukses nantinya”

“Iya Nek terimaksih atas doanya” jawab mereka serentak.

Nenek Rapiah mengantar mereka sampai ke halaman dan memandang mereka balik kesekolah. Sambil ngobrol dijalan menuju sekolah Ale bertanya pada empat temannya.

“Sejak kapan kalian bantu Nenek Rapiah?”

“Udah dari dulu”, Jawab Nadifa, kenapa kalian bantu, apa disuruh oleh Bapak/Ibu guru?

“Tidak, dulu Nenek bisa berjalan dan dulu Nenek sering membagi-bagikan buah Jambu Parawehnya, setiap kita lewat Jepan rumahnya atau kadang Nenek membagikannya di depan sekolah” ungkap Abdul

24