Halaman:Antologi Cerita Rakyat Sumatra Barat Kisah Tiga Saudara.pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

“Iya Nek, kami senang disini, kami sekarang bawa teman baru yang minggu kemarin kami ceritakan sama Nenek, ini orangnya nek.

“Ale namanya" kata Abdul memperkenalkan Ale kepada Nenek Rapiah.

“Saya Ale,Nek”

“Ini toh yang namanya Ale, ganteng ya” kata Nenek Rapiah. Ale pun Tersenyum sementara teman yang lainnya tertawa mendengar pujian Nenek terhadap Ale.

“ Nenek, seperti biasa ya kami langsung bertugas, takut nanti keasyikan ngobrol malah terlambat balik kesekolah.

“Iya, kata Nenek silahkan, kata Nenek penuh senyum.

Noya dan nadifa langsung kedapur Nenek Rapiah mengambil beberapa ember, sementara Abdul, Arka dan Ale siap-siap di luar. Ale masih penasaran sebenarnya mereka mau ngapain kemudian Arka menjelaskan pada Ale.

“Ale, kita kesini untuk membantu Nenek Rapiah mengambil air dari sungai kecil yang ada di belakang rumah Nenek, karena Nenek tidak punya sumur atau air ledeng di rumahnya. Sementara sekarang nenek sudah di kursi roda jadi kita bantu Nenek mengambil air agar Nenek tidak susah kalau butuh air untuk aktifitas sehari-harinya.”

Ale sambil mengangguk menanggapi penjelasan Arka,” wah kalau begitu aku akanselalu ikut kalian membantu Nenek ya”

“Siip,kita dapat tambahan tenaga satu orang lagi” kata Nadifa dengan semangat sambil menyerahkan ember pada Ale.

Dengan penuh semangat mereka berjalan beriringan menuju sungai kecil di belakang rumah Nenek Rapiah.

Sungai kecil itu airnya jernih, Anak-anak mulai menamai sungai tersebut dengan sungai Orange seperti nama sungai yang mengalir di Afrika selatan. Sungai ini juga mengalir di belakang sekolah mereka.

23