Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/91

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

 Cerpen “Layang-layang Putus di Kala Senja” mengisahkan seorang laki-laki tua yang baru saja di tinggal mati oleh istri yang sangat dicintainya. Sepanjang hidupnya ia tidak pernah pergi ke mana-mana Scorang diri. Namun, setelah kepergian istrinya ia harus bisa melakukannya sendiri tanpa ada orang yang menemaninya. Begitu juga ketika ia memasuki sebuah toko pakaian dan tanpa sengaja menginginkan barang tersebut. Selesai berbelanja, laki-laki tua itu singgah ke sebuah restoran yang biasa ia kunjungi bersama istrinya. Di pintu masuk ia dicegat oleh seorang pengemis yang sebaya dengannya. Ketika ia Memperhatikan pengemis itu, ia merasa pengemis itu tidak kekurangan sesuatu apa pun. Dalam perjalanan pulang, laki-laki tua itu tertidur di dalam sebuah angkot dan ia bermimpi bertemu dengan istrinya. Dalam Mimpinya itu ia melihat anak-anak yang bermain layang-layang. Ia melambai-lambai dengan gembira. Tiba-tiba ia merasa gamang. Tali layang-layang itu putus dan membuatnya terombang-ambing dipermainkan angin. Ia tidak melihat istri dan anak-anaknya bermain layang-layang lagi.
 Cerpen “Lukisan Ompi” menceritakan tokoh Ompi yang selalu dipuji-puji oleh kakaknya. Perhatian Ompi terhadap keluarga kakaknya lalu mendapat perhatian dari anak kakaknya, terutama yang sulung. Cerita mengenai Ompi selalu ditunggu-tunggu. Apa pun yang diceritakan kakaknya selalu membuat kemenakannya itu kagum terhadap sosok Ompi, Ketika kemenakan sulungnya itu mendengar kabar kepulangan Ompiia sangat bangga dan gembira, tetapi setelah itu ia kecewa. Ternyata kepulangan Ompi karena ia akan dikawinkan dengan gadis kampung pilihan ibu Ompi. Suatu hari, kemenakannya itu mendengar mamanya bertengkar dengan Ompi. Setelah kejadian itu. kemenakannya itu tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Ompi. Sampai suatu hari Ompi datang ke rumah dan menginap untuk sementara waktu.
 Cerpen “Mami” mengisahkan tokoh Aku yang semula seorang laki-laki ambisius. Ia nekad melansungkan perkawinan dengan seorang perempuan pilihannya, perempuan yang tidak direstui ibunya. Meteka berani menikah karena saling hidup berdua karena perempuan itu juga mencinta. Marni, demikian nama istri tokoh tersebut, bersusah payah menundukkan ambisi suaminya. Pada suatu kali. Aku ditimpa malapetaka, ia diberhentikan bekerja pada sebuah perusahaan mebel. Marni pun tampil menunjukkan peranannya. Dengan ijazah PGA, Marni menciptakan pekerjaan dengan mengajar mengaji anak-anak tetangga