Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrowon Sumatra Barat

Aku Tambo Jangan Sejarah). Awan merendah. Angin berpusar-pusar/Putri Bunga Melur keluar dari muara Muar/Sebuah lancang kecil/Kisah ini dirawikan lewat kaba// (bait ke 1, "Putri Bunga Karang").


Simpulan

Dari uraian mengenai riwayat hidup dan analisis karya Rusli Marzuki Saria dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, Rusli Marzuki Saria menjadi seorang penyair terkenal semata-mata hanya karena bakat alami yang ada pada dirinya semenjak masa kanak-kanak. Tidak ada pengaruh orang tua terhadap Rusli Marzuki Saria, mengingat ayahnya adalah seorang pedagang dan wali nagari, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa yang meninggal ketika ia masih kecil. Kedua, pendidikannya di SMA bagian A, Jurusan Sastra dan Kebudayaan sangat mendukung kiprahnya di bidang kesastraan.


Ketiga, pengalamannya terlibat langsung dalam peperangan PRRI-Permesta sebagai tentara pemberontak sangat mempengaruhi penajaman inspirasi Rusli Marzuki Saria dalam menulis puisi. Tugasnya sebagai wartawan di surat kabar harian Haluan selama berpuluh tahun sangat mendukung wawasan pikirannya untuk mencipta karya-karyanya. Kehidupan rohaninya sebagai umat Islam juga mempengaruhinya dalam melahirkan sajak-sajak ketuhanan tanpa berkesan dakwah.


Keempat, dalam karir kewartawanannya yang sering bepergian dalam perjalanan ke luar negeri maupun di dalam negeri banyak. melahirkan sajak yang merupakan kesan-kesan Rusli Marzuki Saria terhadap perjalanan tersebut.


Kelima, dalam bidang kekaryaannya, selain telah menulis beratus-ratus sajak dan csai, Rusli Marzuki Saria juga sering mendapatkan anugrah sem. Salah satu karya Rusli Marzuki Saria yang mendapat penghargaan adalah kumpulan sajak berjudul Sembilu Darah yang diberikan oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1998.


Demikianlah, Rusli Marzuki Saria menulis puisinya sebagai rekaman pengalaman hidupnya yang dijalani sepanjang hidupnya. Rusli Marzuka Sama melahirkan puisi-puisinya dengan pengaruh dari suasana yang dirasakannya dan dipikirkannya dalam setiap tempat dan kondisi yang dialaminya.