Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat
Kita berdiri di muka mereka yang terbanyak
bernyanyi dan teriak:
kepada kemiskinan dan lapar
sudah kita rangkul lalu kita tolak!
1962
Pada sajak “Lambaian Tangan”, Rusli Marzuki Saria bercerita tentang harapan semua orang terhadap kedamaian, //Pemberontakan dari kerusuhan-kerusuhan/kedamaian selalu diimpikan// (bait ke 1).
LAMBAIAN TANGAN
Lambaian tangan petani
dalam sawah luas berlunau
Di perbukitan ada api
menyala dan mengilau
Pemberontakan
dari kerusuhan-kerusuhan
Kedamaian
Selalu diimpikan
1963
Sajak “Perjalanan Jauh” dituliskan sebagai monumen terjadinya perang saudara di ranah Minang, “Sejarah mencatat dan tuliskan/Dan akankah kami mengangguk:/Di sini pernah perang saudara” (bait ke 4).
PERJALANAN JAUH
Perjalanan jauh mendobrak usia jadi tua
Terasa tali mengikat kami rapuh dan putus
Sajak biru lama kukantongi di saku celana
Sajak kehidupan dipertaruhkan pada limbubu
Angin damai mengelus kepala dinihari
Adalah kehidupan yang pernah masuk kilangan
Dihoyak rawa musim selama pemberontakan
Dikuyak mulut lapar lama bersitahan
18