Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/157

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Novel

  1. Segi Empat Patah Sisi (novel remaja), 1990
  2. Segi Tiga Lepas Kaki (novel remaja), 1991
  3. Ben (novel remaja), 1992
  4. Tambo, Sebuah Pertemuan, 2000
  5. Tiga Cinta, Ibu, 2002
  6. Ular Keempat, 2005

Gus sebagai seorang kolektor dan pekerja cerpen telah mengumpulkan cerpennya semenjak tahun 1996. Sebagai seorang Cerpenis, Gus selalu menambahkan kata “Sakai” di setiap karya sastrayang lahir sebagai karya kreatifnya. Kumpulannya cerpen tersebut adalah Istana Ketirisan (1996), Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999), dan Laba-Laba (2003). Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta memenangi “Hadiah Sastra Lontar” pada tanun 2001 dan “Penghargaan Sastra” dari Pusat Bahasa pada tahun 2002, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh The Lontar Foundation dengan judul The Barber and Other Short Stories tahun 2002, serta mendapat penghargaan “South East Asean (SEA) Write Award” -Penghargaan Sastra Asia Tenggara-dari Putra Mahkota Kerajaan Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkom yang pelaksanaan seremomalnya diadakan pada minggu kedua bulan Oktober 2004.

Gus merupakan sastrawan Sumatra Barat ketiga yang mewakili Republik Indonesia untuk menerima penghargaan bergengsi itu. Gus tf Juga adalah orang Indonesia pertama yang meraih penghargaan Asean tersebut dengan usia termuda di antara para sastrawan yang telah meraih Penghargaan itu. Di usianya yang ketiga puluh sembilan, Gus telah diakui kepiawaiannya dalam dunia sastra. Dengan demikian, umur bukanlah Penentu dalam meraih kesuksesan, itu semua akan didapat melalui proseskreativitas yang ditekuni. Pendapat ini diyakini oleh Gus.

Gus sebagai seorang novelis telah banyak melahirkan karya sastra berupa novel, baik itu novel untuk remaja maupun novel untuk umum. Novel remaja yang ditulis oleh Gus tf dan telah diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Segi Empat Patah Sisi (1990), Segi Tiga Lepas Kaki (1995), dan Ben (1992). Ketiga buku tersebut diterbitkan oleh penerbit PT Gramedia, Jakarta. Meskipun beberapa novel lainnya memenangi dan dimuat sebagai cerita bersambung di beberapa media, namun yang diterbitkan dalam bentuk buku hingga kini hanya tiga novel, yaitu Tambo