Halaman:Anak Siapa.pdf/25

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

- 21 -

Lantaran itoe pendapetan, ia tetep hatinja maoe djalanken ia poenja pertjobaan jang kedoea atawa jang pengabisan. Ja, pengabisan, sebab ia melaenken tetamoe, tida bisa tinggal lama disitoe, maka ia moesti berlakoe lebi tjepet, tida boleh ajal. Pepata poen ada bilang apa jang bisa dikerdjaken sekarang, djangan tuenggoe sampe besok," dan orang Tionghoa bilang „Pa ti tan Sio" poekoel besi diwaktoe sedeng panas.

Setelah inget begitoe, hatinja djadi senang dan sebentar djoega ia soeda djadi poeles dan baroe djadi mendoesin sesoedanja matahari miring banjak ka koelon dan oedara djadi tedoe.

la sigra kloear pergi mandi diblakang, jang djalannja ada liwatin dapoernja si koesir, dimana ia liat Soekmi sedeng toeang koffie, tapi ia tida kata satoe apa dan teroes sadja ka kamer mandi. Kemoedian sesoedahnja mandi, ia djalan balik maoe ka kamernja, ia liat di medja ada disedia koffie dengen satoe tjangkir, djoega satoe piring tertoetoep.

la menengok, diliatnja Soekmi ada berdiri di podjok, laloe ia menanja siapa sedia itoe koffie. Soekmi menjaoet dengen manis, ialah jang sedia, jaitoe kaloe-kaloe Tjan soeka minoem koffie sama pisang goreng.

Tjan djadi tersenjoem dan membilang trima kasi serta bilang ia memag soeka sekali, tetapi