Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 2.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Pemandian Watugede

candi itu sangat rusak, dan perlulah diambil tindakan-tindakan untuk menyelamatkannya. Untuk keperluan itu ia dibongkar sampai kepada baturnya, kemudian dibangun kembali selapis demi selapis. Pembangunan kembali seluruhnya tidak mungkin, karena terlalu banyak bahan-bahan yang asli yang hilang, terutama dari puncak-puncak bilik-bilik samping. Dengan demikian maka terlalu banyak petunjuk-petunjuk yang hilang. Candi itu dibangun kembali sampai kepada atap tingkat dua, itu pun tidak lengkap. Pekerjaan pembangunan kembali itu selesai pada tahun 1936.

Baiklah sekarang kita periksa candi itu. Ia terdiri atas sebuah tingkat bawah atau batur, kaki yang tinggi, tubuh yang langsing, dan atap yang berbentuk limas. Batur itu dapat dinaiki dari sebelah barat melalui sebuah tangga tiruan yang menjadi pengganti selasar dengan dua buah tangga. Pada kaki candi yang sebenarnya - dan inilah keistimewaan dandi itu - terdapat bilik-biliknya beserta penampil, yang biasanya terdapat di dalam tubuh candi. Pada sisi tangga terdapat bilik tengahnya, yang dahulu memuat lambang dewa yang tertinggi. Ciwa dengan lambang istrinya (lingga-yoni). Disamping jalan masuk terdapat relung-relung kecil yang diperuntukan kedua penjaga canti: Mahakala dan Nandicwara. Bilik-bilik yang lain dapat kita masuki melalui selasar keliling pada batur, dan dahulu berisi arca-arca: Durga (Utara), Ganeca (timur) dan Ciwa-Guru (selatan). Kecuali arca Guru, arca-arca yang lainnya sudah tidak ada lagi di tempatnya. Dari bilik tengahnya masih perlu dikatakan di sini - dan ini juga suatu keanehan lagi seperti pada Candi Jago- bahwa ia tidak mempunyai sumuran dan dengan demikian juga tidak mempunyai peripih. Yang ada ialah suatu susunan saluran-saluran di bawah lantai bilik itu. Rupa-rupanya dahulu dipergunakan untuk mengalirkan air pembasuh linga-yoni itu ke sebuah pancuran (sekarang sudah tidak ada tetapi bekasnya masih kelihatan dengan jelas) di bagian utara batur.

Susunan kaku candi sebagaimana diuraikan mengakibatkan bahwa tubuh candi kehilangan fungsinya yang semula, dan karena itu kita tidak dapat memasukinya. Rongga di dalamnya itu mungkin untuk meringankan tekanan pada tingkat bawahnya saja. Di bagian luar terdapat relung-relung yang tidak dalam, yang semuanya kosong. Dahulu relung-relung itu tidak kelihatan karena tertutup oleh puncak-puncak keempat penampilannya. Apakah relung-relung itu dahulunya berisi arca, tidak kita ketahui. Ada juga orang

17