Halaman:ADH 0006 A. Damhoeri - Nakoda Tenggang.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada hal jika dipergunakannya hartanya sampai hari tua ia takkan menderita lagi. Bahkan sampai tujuh keturunannya timbunan harta itu takkan habis-habisnya. Tetapi nafsu memburu harta itu sudah mendarah daging baginya. Tak ingatkah dia lagi dengan asal-usulnya? Tak ingatkah dia lagi dengan kedua orang tuanya yang melarat? Menurut persangkaan Nakoda Tenggang kedua orang tuanya tentu sudah meninggal dunia.

Hawa nafsunya kian hari kian memuncak. Sehingga cara dan jalan biasa yang ditempuhnya sudah mulai pula ditinggalkannya. Ia ingin menumpuk harta sebanyak-banyaknya . Dengan tempo yang sesingkat-singkatnya dan jalan yang semudah-mudahnya. Untuk ini Tenggang menemukan sebuah cara. Tentu saja menurut caranya sendiri.

Dikumpulkannya anak kapal yang muda-muda dan gagah-gagah. Dipersiapkannya senjata aneka jenisnya . Demikian pula dengan persiapan yang lain-lain . Kini rencananya mulai dilancarkannya.

Ketika di tengah pelayaran ini melihat sebuah kapal dagang, dengan mendadak bentuk kapalnya diubahnya. Nama kapal ditutup dengan kain hitam. Ke puncak tiang dikereknya bendera yang berlukiskan tengkorak bersilang. Lalu diburunya kapal dagang yang tampak itu. Kapalnya memang amat cepat jalannya. Dalam seketika kapal itu akan terkejar olehnya. Lalu dirompaklah kapal dagang itu habis-habisan. Kalau anak buahnya melawan, tanpa ampun mereka dibunuhnya. Muatan kapal itu dipindahkan ke kapalnya. Dan kapal itu dilepaskan atau ditenggelamkan di tengah lautan itu.

Demikianlah dilakukannya berkali-kali. Dan semua perompakannya berhasil. Hasilnya dijual ke negeri yang mula ditemuinya. Dalam beberapa kali saja kekayaan yang didapatnya tak alang kepalang lagi. Melebihi hasilnya bertahun-tahun berniaga.

Jadi dalam pelayaran bentuknya lain dan ketika akan memasuki sebuah pelabuhan kapal Tenggang tak ubahnya dengan kapal dagang biasa saja. Tetapi pelayar-pelayar sudah merasa ketakutan.

29