Lompat ke isi

Halaman:ADH 0005 A. Damhoeri - Misteri Rimba Mangkisi.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

- 14 -

kerbau dan sudah siap dimasak. Jadi membuat jambatan manau itu merupakan pesta rakyat yang jarang terjadi dan luar biasa. Pada zaman dahulu ada empat buah jambatan manau itu yang melintasi batang Sinamar. Satu pada jalan menuju Ampalu di Air Babar namanya, satu di Kampai untuk hubungan ke Coran dan Sungai Ipuh, satu lagi di Ranah untuk hubungan ke Seberang Air. Dan satu lagi di Ngalau sikuran-kuran untuk hubungan antara Batu Payung Balai Panjang ke daerah Seberang Air juga.

Kita kembali ke ladang Tu' Atin.

Ketika itulah Tu' Atin dapat menerima warta berita dari desa, dari soal tetek bengek sampai masalah-masalah penting. Anak gadis yang dilarikan orang, si Anu yang luka kakinya kena sabit, si Polan yang mati mendadak, dan lain-lainnya.

Tiba-tiba sebagai orang bersentak dari mimpi Jakhtar berkata:

" Tak pernahkah datuk selama disini bertemu dengan Urang Gadang?"

" Urang gadang apa?" tanya Tu' Atin.

" Ya, urang gadang. Menurut ceritanya dalam rimba ini masih ada hidup Urang Gadang tingginya hampir tiga depa dan telapaknya saja hampir satu hasta panjangnya....."

Tu' Atin tertawa terkekeh-kekeh.

" Jangan mendongeng disini Tar," ujar Tu' Atin, " dimana ada manusia yang sebesar itu entah ratusan ahun yang lalu. Sudah sekian lama aku disini belum pernah aku bertemu dengan manusia yang kau dongengkan itu."

" Aku pernah bertemu dengan Urang Gadang itu ketika aku kemalaman sendirian di Merayu. Urang Gadang itu datang ke tempatku....."

" Lalu mengapa dia datang?"

" Minta tembakau."

" O, jadi bukan minta tangan, atau minta kepala atau sebagainya?"

" Tidak, sesudah kuberi dia tembakau dia lalu pergi."

" Biarlah," kata Tu' Atin acuh tak acuh. " Kalau dia datang akan kupersilakan dia naik...."

" Mana mungkin tuk, jongkoknya saja jauh lebih tinggi dari pondok datuk ini."

" Nah, kalau dia tidak membahayakan perlu apa kita takut, barangkali mereka ninik moyang kita pada jaman dahulu."

" Mungkin, dan adakah datuk membawa tembakau?"

" Ada, si Tina selalu banyak membawa tembakau...."