41
5. Di hadapan Negus.
* * *
Kedua utusan Quraisy itu langsung menghadap Negu di Istana Fiashor dengan diantar oleh seong pembesar kerajaan. Mereka merasa dirinya hina kecil ketika mereka sudah melewati gerbang isna yang dikawal oleh pasukan ber senjata. Dan ki- kanan gang yang dilalui mereka berdiri pengawal ng serem-serem ber senjata lengkap.
Negus Shamah bin Abgar duduk diatas singgasanya yang berbentuk seekor singa yang berlapis emas n ber bantal beledru berwarna hijau. Disampingnya duk permaisurinya Puteri Hishai dan seorang puteraa Hator. Dan sidamping yang lain duduk Pendeta Ber Garihan dan Menteri Besar Tihanos. Dan didepannya mai beberapa orang pembesar kerajaan duduk dengan rtib diatas kursinya masing-masing.
Seorang pengawal menyembahkan bahwa ada dua ong duta dari Mekah akan masuk menghadap. Negus nemri isyarat supaya utusan itu dipersilahkan menghap. Maka majulah Amru bin Ash dan Amrah bin Walid ngan membawa barang-barang persembahan mereka. Ieanya lalu ber sujud dihadapan baginda dan Negus mpersilahkan kedua utusan itu duduk di kursi yang dah tersedia.
Negus mulai bertanya: