Halaman:ADH 0004 A. Damhoeri - Langit Kelabu diatas Mekah.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

" Tuan-tuan utusan dari Mekah?"

" Ya, baginda yang mulia."

" Dari yang mulia Rasul Nabi Muhammad?"

Keduanya menggelengkan kepalanya.

" Harap diampun paduka yang mulia, " jawab Amru bin Ash," kami bukannya utusan dari Muhammad. Tetapi ami adalah utusan dari pembesar Quraisy yang sedang emegang tampuk kekuasaan di Mekah pada waktu ini. an maksud kedatangan kami yang pertama ialah akan empersembahkan sedikit oleh-oleh dari para pembesar uraísy untuk paduka tuanku.

Bungkusan itu dibuka dan kelihatanlah aneka acam perhiasan yang indah-indah dan mahal gemerlapan kena pantulan sinar matahari. Demikian pula bermacam-macam pakaian yang serba indah, terbuat dari ahan-bahan yang amat mahal dan sangat elok. Wajah egus ber seri-seri melihat persembahan itu. Apalagi atu Hishai.

" Kami mengucapkan terima kasih atas hadiah-hadiah ini," ujar Negus lalu memerintahkan supaya ersembahan itu dibawa kedalam.

Kemudian barulah mereka menyampaikan apa tujuan ang sebenarnya kedatangan mereka.

Ampun tuanku Negus yang berkuasa dan bijaksana," sembah mereka. " Kemudian maksud kedatangan ami ialah akan mencari serombongan pelarian yang melarikan diri dari Mekah. Kabarnya mereka sudah datang e negeri tuanku dan berlindung dibawah naungan tuanku."

Negus menggelengkan kepalanya.