dahulu. Karena dari analysa tersebut dapat nanti diketahui ilmu-ilmu apa atau tehnik jang bagaimana jang ada sangkut-pautnja dengan pelaksanaan tugas itu.
Tugas kita melaksanakan Penerangan Pemerintah ialah mewudjudkan keinginan Pemerintah agar pendapat-pendapatnja atau keinginan-keinginannja ditaati dan diikuti.
Dalam mentjoba mendefinieer, apa arti „penerangan”, kita akan terbentur pada pengertian-pengertian „pendidikan", dan „propaganda". Memberi penerangan adakalanja bersifat mendidik dan tidak djarang pula mirip pada propaganda.
Apalagi kalau dalam hal ini dimaksud „penerangan Pemerintah”, maka orang mudah mengetjam atau mengartikan sebagai propaganda.
H. G. Hermans dalam „Overheids voorlichting en Democratie" mendjelaskan sebagai-berikut: „Voorlichting beoogt in wezen iets anders dan propaganda. Haar doel ligt niet in het wekken van goodwill, maar in het wekken van begrip”.
Dr G. de Bruyn dalam „Publiciteit en Reclame” menjindir „ De overheid spreekt van ,,voorlichting" om alle gedachten aan progaganda te voor komen".
Memang agak sulit untuk precies menarik batas-batas antara pengertian „pendidikan”, „penerangan” dan „propaganda”. L. W. Doob dalam bukunja: "Public opinion and propaganda" menjatakan : "it is felt, that no sharp distinction can be made between the propaganda and educational implications of most social processes. Sometimes it appears useful for practical of administrative purpose to call one kind of propaganda "education" or "information" and another kind of "propaganda", but the utility of the distinction should lead no one to believe that it is and absolute one".
Saudara-saudara sekalian,
G. A. M. Middelaar dalam disertatiesnja "The authoritative body and its public advisory function" memberikan definisi- definisi jang dapat kita ikuti ialah sebagai berikut:
Education is training, including discipline, through a combination of the increasing of knowledge and the influencing of the will.
134
