elemen² sektarisme, kapitulasionisme dan avonturisme. Berhubung adanja kelemahan² jang demikian itu maka banjak kader tertangkap jang sebenarnja bisa dielakkan. Tetapi djuga ada anggota² CC dan kader² Partai lainnja jang ditangkap ketika sedang melakukan tugas Partai, misalnja kawan² anggota Parlemen. Tetapi dengan penangkapan² atas anggota² Parlemen dari PKI dan djuga Partai² lain, telah lebih menelandjangi kedjahatan pemerintah Sukiman.
Melihat situasi jang semakin membahajakan itu Politbiro Partai segera mengeluarkan petundjuk tentang tjara² mengatasinja. Isi petundjuk itu jalah, mengintensifkan pendjelasan² kepada semua anggota dan kader Partai tentang garis taktik Partai dalam perdjuangan: melawan pemerintah Sukiman dan menjelamatkan demokrasi; menghidupkan demokrasi intern Partai dan kritik selfkritik; memperkuat ideologi dengan mengadakan diskusi-teori di Grup, Resort, Fraksi dan Comite² Partai. Sesudah petundjuk² CC itu didjalankan dengan segala kesungguhan, sesudah melalui proses kritik selfkritik, dan pendiskusian lebih mendalam tentang garis² taktik Partai, maka keberanian dan kegembiraan bekerdja dikalangan anggota dan kader² timbul kembali. Dengan demikian maka dalam batas² tertentu kelemahan² Partai dapat diatasi. Ketjepatan mengatasi kelemahan demikian jang berarti djuga ketjepatan mentjapai kebulatan mengenai garis² Partai, ini merupakan suatu kemadjuan jang sangat penting. Hal jang demikian tidak mungkin terdjadi diwaktu-waktu jang lampau karena tidak adanja kebulatan dalam pimpinan Partai dan karena sifat liberal dari pimpinan Central Partai.
Berhubung dengan banjaknja persoalan jang mendesak jang harus mendapatkan pemetjahan sebaik-baiknja dari Partai, dalam keadaan dimana Razzia Agustus masih berlangsung, pada permulaan tahun 1952 CC mengadakan Konferensi Nasional Partai, jang dilakukan dengan kewaspadaan jang tinggi. Dalam
71