jang diwakili oleh Stokvis semakin terpentjil dan achirnja keluar dari PSDH dengan mendirikan partainja sendiri ISDP (Indische Sociaal Democratische Party) dalam tahun 1917, sebagai tjabang dari SDAP Nederland dan pengikut Internasionale ke-II jang reformis.
Aliran revolusioner jang merupakan majoritet dalam PSDH menjatukan diri dalam gerakan buruh internasional. Ketika Internasionale ke-III terbentuk pada bulan Maret 1919 dan atas seruan Lenin agar setiap Partai klas buruh memakai nama Partai Komunis, maka PSDH tjepat menjambut seruan tsb. PSDH tjabang Semarang jang mewakili djumlah keanggotaan jang terbesar, mengusulkan agar kongres ke-VII PSDH jang akan berlangsung bulan Mei 1920, merupakan kongres perubahan nama dari PSDH mendjadi Partai Komunis Hindia (PKH) atau Partai der Communisten in Indië (PCI).
Ketika Kongres ke-VII PSDH tsb. dilangsungkan tgl. 23 Mei 1920 digedung SI Semarang, terdapat 2 aliran: pertama fihak jang menjetudjui perubahan nama jang dipelopori oleh Semaun, Bergsma, disatu fihak dan kedua fihak jang menentangnja jang dikepalai oleh Hartogh. Pokok² fikiran Hartogh bersumber pada pengchianat² „sosialis-merdeka” Djerman jang telah mengchianati revolusi Djerman tahun 1918 jang terwudjud dalam pernjataannja a.l.: „PSDH harus mendjadi tempat dari segala orang jang menamakan dirinja sosialis dan bekerdja tanpa mempersoalkan diktatur proletariat dan sistim Sovjet. . . . . . . . . proletariat Hindia masih tidur, bangunkan mereka dulu, baru bitjara tentang Komunisme”. Sebaliknja fihak jang menjetudjui perubahan nama menjatakan bahwa PSDH pada hakekatnja telah lama mendjadi Komunis dan tidak mau disebut „Sosialis” jang hakekatnja sosialis-palsu dari Internasionale ke-II. Terhadap pendiri² Komintern jang berdjuang melawan Internasionale ke-II diberikan salut jang setinggi-tingginja.
13