Lompat ke isi

Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/53

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

bab suatu negara ta’ akan kuat djika tidak dibela oleh bangsanja sendiri, dan keadaan negara tidak akan sedjahtera kalau tidak diatur parlemennja sendiri.

Kemudian Budi Utomo turut mengirimkan utusan dalam Panitya Indië Weerbaar kenegeri Belanda untuk menjampaikan resolusi tentang milisi jang harus diadakan dengan putusan parlemen Indonesia. Tetapi belum ada hasil jang memuaskan, selain akan diadakan Volksraad. Maksud Belanda mendirikan Volksraad itu ta’ lain hanja hendak mengumpulkan suara-suara. Djadi bangsa kita belum mempunjai kekuasaan.

Walau maksud milisi tidak tertjapai, namun semangat keperadjuritan sudah berkobar-kobar, sehingga melahirkan gerakan kepanduan dimana-mana. Budi Utomopun mempunjai kepanduan.

Gerakan kepanduan ini disusul oleh adanja bermatjam-matjam perkumpulan keolah-ragaan.

Dengan adanja Volksraad, Budi Utomo lalu masuk politiek, sebab hanja dengan djalan demikianlah Budi Utomo dapat turut memperhatikan kepentingan bangsa dalam segala lapangan serta dapat mentjatat bagaimanakah sebenarnja politiek pendjadjahan itu.

Adapun partai programnja jalah:

  1. pemerintahan demokratis dalam bentuk nasional;
  2. pemilihan umum;
  3. kerdja-sama dengan partai-partai lainnja.

Sampai pada waktu itu sebenarnja Budi Utomo suka menerima self-government, akan tetapi karena tindakan-tindakan Pemerintah masih djauh dari selfgoverment itu, maka dalam Budi Utomo timbul aliran non-coöperatie (tidak suka kerdja-sama dengan Pemerintah).

54