Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

djungi kongres jang pertama itu, pasti ta’ kan dapat melupakan, betapa tjakapnja Dr. Wahidin selaku ketua kongres memikat dan menguasai seluruh rapat dengan pidato pembukaannja. „Bangsa Djawa menghadapi hari gemilang”, demikian udjarnja. Hal itu dibuktikan dengan mengupas perdjalanan sedjarah. Kata-kata Dr. Wahidin itu menjalakan keberanian serta memperteguh kepertjajaan para tjendekiawan kita, jang hadir serta memperteguh kepertjajaan para tjendekiawan kita, jang hadir pada saat itu. Maka ta’ dapat disangkal lagi, dialah sesungguhnja pembawa suara bahagia: hidupnja tjita-tjita kebangsaan. Tatkala kongres bubar, segera dimulaikan orang mengadakan gerakan jang teratur. Demikian maka tumbuhlah pergerakan kebangsaan dengan Dr. Wahidin sebagai Bapanja.

Pabila kini rangkaian kedjadian jang lampau itu kita kenangkan kembali, satu demi satu, maka terbajanglah Dr. Wahidin dalam pikiran kita, djiwa besar jang memisahkan waktu jang silam daripada masa jang akan datang.

Dokter dan dukun, kawan dan pengetua jang ulung.

Adapun kekuatan besar, jang senantiasa memperteguh semangat Dr. Wahidin dalam segala perdjuangannja, jalah tjinta jang dalam terhadap bangsanja. Dan kita jakin tjintanja itu pasti akan meliputi seluruh umat manusia, pabila kebetulan bangsanja bukannja golongan jang tertindas. Maka sesungguhnjalah tjinta, jang memberi kekuatan kepadanja itu, adalah tjinta kepada sesama manusia. Masih perlulah kiranja orang bertanja-tanja, apakah Dr. Wahidin sebagai tabib dapat memenuhi sjarat-sjaratnya?

34