Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

diefonds” karena ternjata kebanjakan pemuda tidak puas dengan pendidikan sekolah rendah sadja, sedangkan usaha melandjutkan peladjaran sering kandas dirintang oleh biaja. Setelah beberapa orang terkemuka menjanggupi bantuan lahir-batin, maka Dr. Wahidin lalu mengambil keputusan akan melakukan perdjalanan propaganda keseluruh Djawa. Diantara orang-orang jang sangat besar pengaruhnja perlu disebut nama Pangeran Notodirodjo dari keluarga Sri Paku-Alam, seorang bangsawan jang sedjiwa dengan Dr. Wahidin dan jang turut giat membantu usahanja. Persahabatan karib antara kedua orang ini, masing-masing dari lapisan jang paling berdjauhan, seakan-akan membawa bukti, bahwa perbedaan golongan didalam masjarakat sedikitpun tidak berarti bagi djiwa kita. Pada tahun 1906 Dr. Wahidin mulai menolakkan langkahnja. Maksudnja terlebih dahulu akan mengadakan rapat-rapat

pada tempat-tempat penting di Djawa Barat. Harapannja tiada lain, hendaknjalah golongan prijaji makin pertjaja akan keharusannja mengadakan suatu gerakan jang meliputi seluruh masjarakat serta bertudjuan mempertinggi deradjat bangsa. Menurut rentjananja pendirian studiefonds nasional harus dikerdjakan lebih dahulu. Dalam beberapa pertemuan jang rapat antara Dr. Wahidin dan golongan prijaji dipelbagai tempat, untuk pertama kalinja bangsa kita menindjau dan menjadari kedudukannja didalam masjarakat. Kelak terbukti pula, bahwa saat itulah mulai tertanamnja benih kesadaran, jang kemudian tumbuh bersemi mengembangkan pergerakan nasional.

32