dang menghadapi mala petaka besar ini.
Tubuhnya diringkus, diikat dengan tali2 yang kuat dan diseret kekantor karesidenan.
Tanpa tunggu ternagnya tanah, begitu Pek Sing tetangkap ramailah suasana dikantor karesidenan Tjee Tjiu Hu itu.
Residen sendiri belum mandi sudah mengenakan pakaian kebesarannya untuk mengadili Pek Sing.
„Kaulah yang menyoal minuman dilembah Oei Ni Kong dan bersekongkol dengan kawanan berandal² itu? Hei, hayo ngaku kalau tidak ingin menerima siksaan.“ Tee Hu itu berkata dengan ketus.
Pek Sing hanya menudukkan kepalanya dan sedikitpun ia tidak mendongak dan menberikan jawaban.
Hal ini sungguh membuat darah Tee Hu mendidih. wajahnya menjadi merah seperti bara;
„Hei, berandal tengik, bandel betul kau, rangket 50 kali!“
Segera dua orang algoyo maju dan memukul tubuh Pek Sing dengan pentungan penjalin
Suara beradunya pentungan dan tubh manusia sangat memilukan dan menyanyat hati.
Dara telah membasahi sekujur badna namun sipenjual air minum dari lembah Oei
66