Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri VII.pdf/45

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dul karena makan diwarungku tidak bayar

Kami usut dia adalah orang yang kau cari² sebagai musuh besarmu, kini, teetju (aku yang rendah ) telah membawanya kemari untuk dipasrahkan dan minta hadiah. Tjoo Tjhing dengan suara yang keras lapor Teng Liong amat girang mendengar Lo Tie Djim telan dibekuk dan diserahkan padanya, ia lalu membawa golok beaernya disertai beberapa cintengnya keluar untuk serah terima.

Begitu pintu gerbang kuil itu dipentang secepat kilat iketan Lo Tie Djim dilepaskan, maka terjadilah pertarungan yang sangat seru dipagi buta itu.

Dua cinteng itu baru beberapa gebrak saja telah menjerit dan nyawanya melayang.

Tinggal Tie Djim dan Teng Liong mereka berdua duel mati hidup dipuncak jie Liong San.

Yo Tjie dan Tjoo Tjhing berdiri ditepian untuk menonton duel yang seru sebagaimana pertarungan Joe Frazier dan Moh. Ali diarena tinju internasional.

Tetapi sayang Teng Liong bukanlah tandingan, sebab baru lewat 12 jurus napasnya mulai senin kemis dan pukulan²nya ngawur tak keruan.

Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh Lo Tie Djim, segera dikirim tendangan mautnya yang tepat mengenai perut Teng Liong.

45