Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

karang ini, satu2nja benda jang lajak didjual itu, menurut pendapatku ini adalah lajak, leluhur kitapun pasti akan meluluskan dan memperkenan. Pertjajalah, dalam hal ini kau terlalu dogmatis dan tidak berpikir setjara orsinil. Yo Tji membudjuk istrinja dengan mesra sekali. Dan lama istri Yo Tje sesenggukan, achir²nja ia mengangguk tanda setudju. Betapa besar rasa hati Yo Tjie takterkirakan, se-akan² ia sudah terbang berada dilangit sap ketudjuh.

“Terima kasih Hudjin, terima kasih. achirnja kaupun ada pengertian dalam hal ini Besok bangunkan aku pagi² benar, aku akan membawa pedang pusaka ini kekota Pengking. Disana banjak tinggal para bangsawan dan saudagar2 kaja, penawarannnja pasti berani tinggi. Nah beristirahatlah Akupun akan membungkus pedang pusaka ini dahulu.” Yo Tjie lalu masuk kedalam kamar dan membungkus pedangnja dengan kain sutera warna merah.

Keesokan harinja Yo Tjie pagi² benar telah berangkat kekota Peng King untuk mendjual pedang pusakanja.

Seharian penuh ia mondar mandir dan ber kaok² menawarkan pedangnja tetapi belum ada seorangpun jang menjampari dan memberikan tawaran Bahkan para pedagang dan orang² jang berlalu lalang d kota itu, sama sekali tidak ambil perhatian dan tak mengatjuhkan kepada Yo Ijie Hal ini dapat dimaklumi sebab pedang jang di awarkan oleh Yo Tjie itu harganja melampaui batas, Yo Ijie menawarkan pedang itu dengan karga 3000 tail maka tidak seorangpun jang menghampi-

59