Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/57

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ngan lirih:

— „Hadjin, (istriku) semoga pengorbananmu tidak sia². Nah, aku berangkat sekarang, semoga urusan ini segera dapat dibereskan.“

Kaki2 Yo Tjie mulai melangkah meuudju kemarkas Pek Hoo Tong.

Pada waktu Yo Tjie menghadap Djenderal Ko Kiu, bukannja senjum dan kata2 manis jang diberikan, tetapi tendangan dan makian jang melampaui batas Bingkisan jung diberikan tidak dipandang sebelah mata, karena nilainja tidak begitu tinggi. Keputusan telah didjatuhkan Yo fjie dipetjat dari pangkatnja sebagai komandan angkatan Laut, dan diberikan waktu hanja satu bulan untuk menggati kapal dan isinja, serta membajar tanggungan bagi keluarga anak buahnja jang telah keram bersama kapalnja. Bila tidak dapat memenuhi, maka pantjung kepala akan didjalankan.

Dengan badan penuh darah dan matang biru, Yo Tjie meninggalkan markas Pek Hoo Tong dengan hati jang pedih perih, hantjur luluh seperti tjairan lilin Tiba dirumah istrinjapun ikut meneteskan air mata, mereka tak dapat berbuat apa2 lagi, selain bungkam dan merenungi nasibnja...

Ketika malam agak larut datanglah kerumah Yo jie para tetangga dan handai taulan serta beberapa familinja, mereka berunding tjara bagaimana untuk bisa memberikan per o ongan pada Yo Tje Di-hitung2 bahwa djanlah jang harus diganti oleh Yo Te me-

55