Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

gunung Liang San Tidak heranlah bila ia ter tawa girang melibat kegagalan Liem Tjong hari ini.

Keesokan harinja adalah hari kedua bagi Liem Tjiong untuk menjari manusia jang lewat dikaki pegunungan Liang San, kali ini ia turun gunung sebelum matahari terbit, djadi suasana dipegunungan itu masih diliputi dengan kegelapan karena penuh bertebaran halimun jang tebal. Hawa udara dipegununganpun sangat kekes dan menggigilkan. Tetapi Liem Tjiong dengan semangat jang tak kenal dingin tak kenal penderitaan tetap dengan langkah tegap, madju terus pantang menjerah!

Ia mentjari tempat persembunjian jang terlindung oleh semak², sehingga bila ada orang jang berlalu, baik dari arah kiri maupun kanan, pasti tidak dapat melihatnja, disitulah pagi hari itu Liem Tjiong mendekam untuk menantikan mangsanja.

Hari makin lama makin terang, karena sinar mentari mulai merambat naik dan menerangi seluruh permukaan bumi, semua jang tadinja remang² dan gelap, kini tampak terang dan berijah ja. Kegelapan itu lari demi muntjulnja sang terang, semuanja luluh dan punah bagikan saldju jang luluh dan mentjair bila tertimpa sinar terang jang hangat dari mentari. Hal ini sebenarnja sudah mendjadi Suatu “KEBENARAN” didalam dunia, mendjadi suatu petundjuk iang positip bagi manusia untuk memilih djalan hidup jang benar.

33