Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

terang, sebab bintang² memantjarkan sinarnja jang tjemerlang, bertebaran memenuhi angkasa raja. Sang putri malampun tidak malu² melemparkan senjumnja, sehingga sinar kuning keemasan itupun menambah keindahan panorama kala malam itu.

Liem Tjiong sekilaspun tidak memikirkan akan segala keindahan ini, ia sibuk memilih djalan² jang baik untuk mengemudikan kudanja, supaja kaki² kuda itu tidak terperosok oleh kubangan atau tersandung batu. Setelah berlari kira² 5 6 djam, terasa ia amat pajah dan perutnja berkerujuk karena lapar, untunglah saat itu dihadapannja telah nampak deretan rumah² penduduk, berarti telah sampai pada sebuah pedusunan jang letaknja ratusan Km djauhnja dari kota Tjhung Tjhiu Yoo.

Liem Tjiong merasa sangat lega, ia lalu menengok kanan kiri untuk mentjari warung makan guna tangsel perutnja

Kudanja diperlambat larinja, dan beberapa langkah lagi sampailah ia didepan sebuah rumah makan Tjepat² Liem Tjiong menarik tali les kudanja kewarung itu

Baru Liem Tjiong menambat kudanja di batang sebuah pohon Yang Liu. pelajan warung itu telah datang membantu dan bertanja:

— „ Tuan datang dari mana ? Nampaknja tuan sangat ter-gesa².“

„ Aku dari Tongking, tolong sediakan makanan dan arak “

Liem Tjiong memesan dan mengambil

16