Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri IV.pdf/62

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tjat pasi dan dari mulutnja keluar darah hitam jang kental. Liok Gam telah terpukul dan luka dalam. ia tetap terkapar ditanah de agan napas senin kemis, empis2 hampir mati.

Dua kawan Liok Giam sangat terkedjut dan menijelo natinja, mereka lalu mengirim kan serangan2 setjara membabi buta.

Golok Pak Hong Too dibolang balingkan setjara ngawur, pemegang Sam Tjiat Kun itu memutarkan tongkat berantainja dengan gentjar Inilah tipu serangan Hong Hong Hwa Liu atau Angin pujuh merontokkan bunga2. Liem Tjiong mengetahui dengan terang, bahwa mereka telah djerih dan nekad Sehingga djelas serangan² jang dilantjarkan itu katjau dan ngawur. Maka dengan tenang Liem Tjiong menanti sampai penjerang2 ini datang dekat. Ia-bersiaga menantikan serangan dengan ilmu pendjagaan diri Hu Tju Siang Swie, lalu dengan sekali bergerak, menggunakan ilmu serangan Kim Kauw Tjhay Thoo atau kera mas memetik buah Tho, ia memendekkan badannja dan sepasang tangannja dengan tjepat seperti kilat meremat iga dan kemaluan musuhnja Teriakkan jang mengerikan saling susul menjusul, kedua lawan itu rubuh bergulingan ditanah, setelah berkeledjatan sebentar lalu diam.

Liem jiong dengan Pok Toonja jang terhunas terus bekerdja dengan sebat memotong 3 batang leher mereka.

Ketiga buah kepala jang telah lepas dari tubuh itu lalu diikat oleh Liem Tjiong mendjadi satu dan dibawa turun gunung.....

58