Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri IV.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

batang lilin tetapi sungguh sial, ditempat ini mana ada lilin sehingga Malarn itu Liem Tjiong tidur itu ditumpukkan merang dengan merasakan kedinginan dan kegelapan jang benar2 menjiksa batinnja.

Pagi2 sekali ia turun untuk pergi kepasar jang terdekat, ia bermaksud untuk membeli arak se-banjak2nja, dengan minum arak, aku akan dapat mengurangi rasa dingin, pikirnja.

Djuga sialan benar, semalam aku tidur tanpa memakai penerangan, nanti aku harus membeli batang2 korek api dan sebongkok lilin, barangkali djuga sisa uangku ini masih tjukup untuk membeli sehelai selimut untuk menutup tubuhku. Ditem at itu tidak hanja dingin, njamuknja djuga bukan main garangnja, kalau aku tidak lelah betul-betul, barangkali semalam suntuk aku tak dapat memedjamkan mata, karena gangguan-gangguan njamuk sial itu.

Demikian pagi hari itu Liem Tjiong turun gunung untuk pergi kepasar, mentjari keperluan2 dan peralatan jang dibutuhkan.

Perdjalanan pulang balik paling sedikit harus memakan waktu 12 djam, sebab perdjalanan itu disamping sukar djuga djauh.

Setelah komplit barang2 keperluan jang ia tjari. Liem Tjiong bergegas kembali, baru tiba dikelenteng Thoo Tee Kong tjuatja telah mulai gelap.

Liem Tjiong berdjalan per-lahan2 karena dari kuil ini sudah tidak djauh lagi de-

50