Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri IV.pdf/5

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Lo Tie Djim jang tinggal dikelenteng Tay Siang Kok Sie, mendengar kabar tentang dibuangnja saudaranja Liem Tjiong kekota Tjhung Tjhiu Too, mendjadi terkedjut.

Apakah salahnja, mengapa harus didjatuhi hukuman jang demikian berat. Sungguh tidak adil penguasa itu, bertindak semaunja sadja, mereka se-wenang2 terhadap rakjat ketjil jang lemah dan tak berdaja.

Lo Tie Djim memprotes dan tidak terima putusan peradilan jang tak halal ini.

Maka ia mengchawatirkan keselamatan diri Liem Tjiong, Lo Tie Djim menemui Tiangloo Tay Siang Kok Sie dan berpamit.

— „Suhu, aku bukannja tidak betah tinggal dikelenteng ini. Tetapi karena mengetahui bahwa adik angkatku telah semena-mena didjatuhi hukuman buang kekota Tjhung Thjiu Too. Maka aku akan menguntitnja, siapa tahu penguasa jang memfitnah itu akan berbuat djahat atas diri Liem Tjiong.“

Tiangloo Tay Siang Kok Sie itu menggelah napas pandjang:

„Hehh sebenarnja engkau amat djudjur Lo Tie Djim. Aku menjajangkan perpisahan ini, kau telah berdjasa mengatasi kesukaran kami. lebih dari itu kau telah membantu menjadarkan orang2 jang sesat. Aku bergirang melihat para pantjalongok, pendjudi dan perusak kebun sajur majurku itu, kini telah mendjadi orang baik2, dan kembali hidup setjara baik didalam masjarakat......

3