bingung Liem Kauw Thauw. Seingatku memang sudah hampir berdjalan setengah bulan mereka berada dikota ini, tetapi apa jang akan mereka lakukan kita kurang mengerti. Walaupun demikian Liem Kauw Thauw, Siauwtee harap djangan sampai kurang berhati hati untuk mendjaga segala kemungkinan.”
Lie Siauw Djie mengandjurkan pada Liem Tjiong untuk was² selalu.
— „Ja, ja, Siauwtee, kemanapun selalu kubawa Pok Too itu, aku selipkan didalam badju dalamku, siapa tahu mereka menanti kelengahanku, haahaa....haahaa...sungguh litjik mereka itu, tidak herani bertindak setjara djantan dan terang²an.”
= „Memang selamanja seorang Siauwdjin [rendah budi] selalu bertindak tjurang, kata kata Dalam bahasa Djawa mengatakan WANI SILIT WEDI RAI, artinja berani dipantat (dibelakang), dimuka takut. Itulah Liem Kauw Thauw sifat² Siauwdjin jang selalu pengetjut.”
Lie Siauw Djie berkata dengan nada sengit, dan Liem Tjiong tertawa ter-bahak². Demikian dua sahabat itu ber-tjakap2 sambil bergurau, kemudian Liem Tjong mohon diri karena hari telah mulai sore.
Tiba didepan Thian Ong Tong telah ada seseorang iang menunggunja, Liem Tjiong mempertjepat djalannja, ia menduga duga dan ber-
42