pasti seorang jang mengerti Bugee. Setelah kedua tamu itu bertemu dengan pendjaga keamanan disini, lalu memberikan sebuah bungkusan. dan mereka ber-bisik2, lalu meninggalkan warungku“
Liem Tjiong jakin, pasti Ko Kiu telah mengirim orang2 ini untuk mentjelakaan aku lagi, ja, binatang itu masih kurang puas memfitnah dan menjiksaku, ia menghendaki djiwaku djuga rasanja
— „Terima kasih atas perhatianmu kepada ku Lie Siauwtee, aku akan ber-hati2 dan setiap ada apa2 jang mentjurigakan tolong kau mengawasi dan memberi kabar padaku.“
Liem Tjiong meminta pada Lie Siauw Djie.
— „Oh, Liem Kauw Thauw, sudah seharusnja, aku memberi bantuanmu, sampai bagainapun. . . . .Bukankah kita adalah saudara ? Maka kuharap kau nanti membeli sebuah Pok Too [Pedang pendek] untuk perlawanan bila keadaan djiwamu terantjam.“
Lie Siauw Djie memberi saran.
— „Baik, baik, nanti aku pergi kepasar untuk membeli sebuah.“
— „Sudah agak lama aku disini, nah aku mohon diri, sebab istriku agak repot sebab ia sendiri sibuk djuga hari ini. Permisi, permisi.“ Lie Siauw Djie mohon diri.
— „Ja, ja, eh. Lie Siauwtee sampaikan terima kasihku pada istrimu atas pemberian kue-kue ini.“
40