Liem Tjiong menerima bungkusan itu dan menghaturkan terima kasih.
— „Terimalah pemberianku jang tak berarti ini dengan ini Liem Kauw Thao bisa mendapatkan keringanan, bila nanti Liem Kauw Thao didalam pemeriksaan mengalami kesukaran² berilah 20 tail dan atasannja berilah 30 tail.
Dengan djalan ini pasti Liem Kauw Thao tidak mendapat tekanan jang berat, haahaa...hahaha...“
Liem Tjiong memperhatikan kata² Tjha Tjin ini, ia menjimpan pemberian itu dan berkata :
— „Oh, kiranja dimanapun sama sadja. Kukira hanja pedjabat² dikotaku jang tidak beres ................disinipun berlaku hal jang demikian djuga. Mereka² itu telah dirusak oleh materi. tidak lagi mengingat akan keluhuran budi, moral dan achlak telah dirusak oleh hal² duniawi..........“
Tjha Tjin lebih kagum lagi akan diri Liem Tjiong, iapun menambahkan;
Djustru hal inilah Liem Kauw Thao aku disini selalu menampung orang gagah, perantau² jang tidak punja tempat tinggal. Aku memberikannja pertolongan dan mengadjaknja untuk bersatu, bersama² berdjuang demi tegaknja keadilan dan kebahagiaan hidup seluruh lapisan rakjat negeri Song ini..setelah kau mendapatkan tugas dikota ini, aku mengharap Liem Kauw Thao mengingat ka-
23